Rabu, 22 Februari 2023

Infografis pembelajaran jarak jauh

 


Pembelajaran jarak jauh

 

Pembelajaran Jarak Jauh

Nama  : Sri Dwi Budyarti

Kelas   : Bimbingan Konseling

MK     : Teknologi Baru dalam Pengajaran dan Pembelajaran

 

1.   Bagaimana cara supaya peserta didik memiliki akses ke sumber belajar pada praktik pembelajaran jarak jauh?

Jawaban:

Faktor penentu keberhasilan pembelajaran jarak jauh ada tiga yaitu pengajar, pembelajar, dan teknologi (ZAM, 2021). Ada bermacam-macam sumber pembelajaran jarak jauh yang digunakan untuk mendukung pembelajaran peserta didik: audio, video, dan sumber berbasis teks. Ketiga jenis sumber belajar tersebut dapat digunakan secara bersamaan, ketika semua peserta berada bersama-sama pada waktu yang sama, dan asynchronous, ketika para peserta tidak mengerjakan kegiatan pada waktu yang sama.

Cara peserta didik memiliki akses kesumber belajar pada pembelajaran jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

  • Komunikasi teks antar individu melalui surat elektronik (email) atau SMS seluler      dapat diintegrasikan ke dalam pelajaran dan digunakan oleh peserta didik untuk        mengumpulkan informasi dan mengajukan pertanyaan kepada individu lain atau guru 
  • WebQuest adalah aktivitas simulasi berorientasi inkuiri yang dirancang dengan mempertimbangkan hasil belajar tertentu, di mana beberapa atau semua informasi yang berinteraksi dengan peserta didik berasal dari sumber daya di internet. WebQuests dapat diterapkan ke banyak jenis pelajaran dan sumber informasi.

         1. Memantau peristiwa terkini untuk studi sosial

        2. Kegiatan sains, seperti melacak cuaca dan mempelajari wahana antariksa ke planet              yang lain planet

         3. Database informasi untuk tugas menulis ekspositori

         4. Teka-teki matematika, yang membutuhkan pemikiran logis

         5. Kelompok diskusi dengan pertukaran informasi online

        6. Layanan resume untuk praktik dalam aktivitas pencarian kerja

     ·       Menghubungkan dengan konferensi computer. Guru dapat membangun hubungan                dengan peserta didik untuk belajar dengan guru atau untuk terlibat dalam aktivitas                 kolaboratif dengan peserta didik lain dalam berbagai pembelajaran.

    ·     Terhubung dengan orang tua. Komunikasi dengan orang tua dapat ditingkatkan jika             mereka memiliki akses Internet. Bagi orang tua yang tidak memiliki akses Internet, Guru     perlu menggunakan korespondensi tertulis atau menggunakan telepon.

    ·       Terhubung dengan guru lain. Guru juga dapat menggunakan email untuk berbagi ide            dengan guru lain di area konten Guru atau yang mengajar di tingkat kelas yang sama.           Cara lain untuk berbagi ide adalah dengan sebuah blog

    ·      Terhubung dengan komunitas

    ·       Koneksi kursus

 

2.   Apa saja dukungan teknologi untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran jarak jauh? 

     Jawaban:

v Teknologi Berbasis Audio, seperti radio, Telepon, tape recorder.

v Teknologi Berbasis Video, seperti DVD, VCD dan podcast

v Teknologi Berbasis Teks, Seperti blog, email, dan sms  

3.   Bagaimana pendekatan dan strategi yang terbaik dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh?

  v Penyajian Informasi. Berikut contoh penyajian informasi:

  a. Presentasi dan demonstrasi guru, seperti video yang disiapkan tentang cara menyelesaikan tugas tertentu yang dapat dilihat sendiri oleh peserta didik.

  b. Presentasi peserta didik atau kerja kelompok kecil, yang mungkin berupa sekelompok kecil peserta didik yang melaporkan solusi untuk studi kasus yang mereka selidiki.

   c. Sumber belajar di kelas (misalnya, handout, korespondensi, bahan belajar), seperti satu set artikel yang telah disimpan pada e-reserve perpustakaan sekolah.

    d.    Suara langsung atau rekaman, musik, dan suara lainnya.

    e.    Gambar gerak (animasi) yang disajikan dalam bentuk video untuk peserta didik dalam pelajaran tentang peristiwa sejarah.

v Berlatih dengan umpan balik, Guru mendorong aktivitas dengan berbagai cara, seperti berikut ini :

a.    Kegiatan tanya jawab (dilakukan selama atau setelah pelajaran).

b.    Kegiatan diskusi (selama kelas atau sebagai pekerjaan rumah).

c.  Pengujian. Tes dapat membantu peserta didik mengenali area di mana mereka perlu mempelajari topik lebih banyak. Atau, tes dapat membantu Guru menilai tingkat pemahaman peserta didik tentang topik tersebut.

d.    Kegiatan kelompok terstruktur (misalnya, bermain peran atau permainan).

v Akses ke Sumber Belajar. Sumber belajar eksternal antara lain sebagai berikut:

1.    Bahan teks (misalnya, buku teks, bacaan tambahan, lembar kerja).

2.    Materi audio visual (misalnya, DVD, podcast, sumber online)

3.    Sumber belajar online (misalnya, untuk pencarian online).

4.    Bahan pustaka (misalnya, dokumen sumber asli).

 

4.   Apa saja keuntungan dan keterbatasan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh?

v Beberapa Keuntungan pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut:

a.   Berbagai media.

b.   Informasi terkini.

c.   Pertukaran ide. 

d.   Komunikasi yang nyaman. 

e.   Interaktif. 

v Beberapa keterbatasan pembelajaran jarak  jauh adalah sebagai berikut:

a.   Materi yang tidak sesuai.

b.   Hak Cipta.

c.   Mencari informasi.

d.   Dukungan.

e.   Kurangnya kontrol kualitas. 

f.    Biaya.

 

 

Rabu, 15 Februari 2023

Kontribusi Nyata Penerapan Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

 Nama : Sri Dwi Budyarti 

Bidang Studi : Bimbingan Konseling 

MK : Filosofi Pendidikan 


Budaya didalam masyarakat yang sudah mulai diterapkan disekolah, salam (cium tangan) Ketika memasuki lingkungan sekolah dan didalam kelas. Pendidikan tidak hanya focus pada penanaman ilmu pengetahuan, akan tetapi juga kepada penanaman moral dan budi pekerti yang baik. Hal ini guna menjadi proses pembentukan karakter peserta didik. Karakter yang membentuk kesiapan menghadapi dunia masyarakat. Karakter ini yang nantinya akan menjadi dasar peserta didik dalam mencapai keinginannya. Dalam pepatah arab mengatakan bahwa akhlak adalah di atas ilmu, akhlak terlebih dahulu yang harus diluruskan baru kemudian ilmu pengetahuan, tidak gunanya ilmu pengetahuan yang tinggi jika akhlak tidak dapat diperbaiki. Kondisi nyata dimasyarakat kita, akhlak atau budi pekerti luhur sudah mulai pudar, tergerus oleh perubahan jaman dan role model anak jaman sekarang, gengsi dan malu Ketika melakukan sebuah kebaikan seperti pada contoh diatas, anak tidak lagi patuh dan hormat kepada guru dan orang tua, akan tetapi hormat dan patuh kepada idolanya. Hal itulah yang menjadi PR penting bagi seorang pendidik, sekolah tidak hanya membentuk kognitif peserta didik, akan tetapi lebih dari itu, sekolah mendidik peserta didik yang berkarakter, berakhlak dan berilmu pengetahuan. 


Pada contoh selanjutnya adalah proses pembelajaran didalam kelas, menciptakan proses pembelajaran yang kreatif dan interaktif, guru tidak lagi sepenuhnya memberikan pemahaman kepada peserta didik, guru hanya mengawali dan menjembatani proses pembelajaran, selebihnya peserta didik yang mulai memikirkan pemikiran kritisnya. Peserta didik mulai mengungkapkan pendapatnya. Hal tersebut guna melatih ketangkasan dan kecakapan berbicara terutama dalam menyampaikan pendapat, melatih peserta didik untuk mau menghargai dan menerima pendapat orang lain dan melatih peserta didik agar mau tampil berani didepan teman-temanya, serta mau dan siap dikritik oleh orang lain guna menjadi motivasi untuk berubah manjadi lebih baik lagi.






Profil Siswa

      


 

 Agar pembelajaran menjadi efektif, maka penting bagi pendidik untuk mengetahui dengan jelas bagaimana gambaran peserta didik yang ada di dalam kelas. Pendidik sangat dianjurkan untuk dapat membuat profil dari peserta didiknya sesuai dengan tujuan pembelajaran di kelas. Hal ini akan membantu  pendidik untuk dapat mengelola kelas serta memberikan pengajaran dengan lebih baik apabila Anda berhasil memetakan kondisi para peserta didik di kelas yang Anda ampu. Oleh karena itu, sebagai pendidik kita perlu memahami karakteristik dari peserta didik yang ada di kelas. 

Karakter peserta didik diartikan sebagai ciri, tabiat, watak, dan kebiasaan yang dimiliki oleh seseorang yang sifatnya relatif tetap.  Informasi terkait karakteristik peserta didik, sangat diperlukan untuk kepentingan dalam perancangan pembelajaran. Pemahaman karakteristik peserta didik sangat menentukan hasil belajar yang akan dicapai, aktivitas yang perlu dilakukan, Dan asesmen yang tepat bagi peserta didik. Untuk memahami dengan lebih jelas, mari kita ikuti paparan berikut ini:

a. Etnik Pada sekolah dan kelas yang Anda ampu, mungkin saja terdapat peserta didik dengan multi etnik/suku bangsa, seperti dalam satu kelas kadang terdiri dari peserta didik etnik Jawa, Sunda, Madura, Minang, dan Bali, maupun etnik lainnya. Implikasi dari etnik ini, pendidik dalam melakukan proses pembelajaran perlu memperhatikan jenis etnik apa saja yang terdapat dalam kelasnya.

b. Kultural Peserta didik kita sebagai anggota suatu masyarakat memiliki budaya tertentu dan sudah barang tentu menjadi pendukung budaya tersebut. Budaya yang ada di masyarakat kita sangatlah beragam, seperti kesenian, kepercayaan, norma, kebiasaan, dan adat istiadat. Peserta didik yang kita hadapi mungkin berasal dari berbagai daerah yang tentunya memiliki budaya yang berbeda-beda sehingga kelas yang kita hadapi kelas yang multikultural. Implikasi dari aspek kultural dalam proses pembelajaran ini pendidik dapat menerapkan pendidikan multikultural. Sehingga, pendidik dalam melakukan proses pembelajaran harus mampu menyikapi keberagaman budaya yang ada di sekolahnya/kelasnya. 

c. Status sosial Manusia diciptakan Tuhan dengan diberi rezeki seperti berupa pekerjaan, kesehatan, kekayaan, kedudukan, dan penghasilan yang berbeda- beda. Kondisi seperti ini juga melatar belakangi peserta didik yang ada pada suatu kelas atau sekolah kita. Peserta didik dengan bervariasi status ekonomi dan sosialnya menyatu untuk saling berinteraksi dan saling melakukan proses pembelajaran.

e. Perkembangan kognitif: Tingkat perkembangan kognitif yang dimiliki peserta didik akan mempengaruhi guru dalam memilih dan menggunakan pendekatan pembelajaran, metode, media, dan jenis evaluasi. Taman Kanak-kanak yang peserta didiknya sekitar berumur 5- 6 tahun, sudah tentu berbeda pendekatan, metode, dan media yang digunakan ketika menghadapi peserta didik. Sekolah Dasar yang peserta didiknya berusia 7- 11 tahun, dan peserta didik Sekolah Menengah Pertama yang usianya berkisar 12- 14 tahun dan juga peserta didik Sekolah Menengah Atas atau Sekolah Menengah Kejuruan, yang umumnya berusia 15-17 tahun, karena dilihat dari perkembangan intelektualnya jelas berbeda.

f. Kemampuan awal Pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki terlebih dahulu maksudnya adalah pengetahuan atau keterampilan yang lebih rendah dari apa yang akan dipelajari. Cara untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dapat dilakukan melalui teknik tes yaitu pre tes atau tes awal dan teknik non tes seperti wawancara. Melalui wawancara dan tes awal maka kemampuan awal peserta didik dapat diketahui. Kemampuan menjawab tes awal dapat dijadikan dasar untuk menetapkan materi pembelajaran. Di samping hal tersebut di atas untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dapat dilakukan melalui analisis instruksional/pembelajaran. Dalam melakukan analisis pembelajaran guru harus menentukan hirarki kemampuan yang akan dicapainya. Kemampuan yang lebih rendah itulah sebagai kemampuan awalnya (entry behavior)

g. Gaya belajar Gaya belajar peserta didik merupakan hal yang penting untuk diperhatikan dalam melakukan proses pembelajaran karena dapat mempengaruhi proses dan hasil belajarnya. Gaya belajar dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu visual, auditif, kinestetik, serta reading & writing. Untuk memudahkan Anda dalam memahami penjelasan, silahkan buka tautan berikut ini : https://www.youtube.com/watch?v=qcCtPgzlGTs 

h. Motivasi Motivasi kadang timbul dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi intrinsik dan kadang motivasi itu muncul karena faktor dari luar dirinya sendiri (motivasi ekstrinsik). Disamping itu motivasi peserta didik dalam belajar kadang tinggi, sedang, atau bahkan rendah. Motivasi belajar yang tinggi dari peserta didik akan tampak dari ketekunannya dalam belajar yang tidak mudah patah untuk mencapai keberhasilan meskipun banyak rintangan yang dihadapinya. Motivasi yang tinggi dari peserta didik dapat menggiatkan aktivitas belajarnya.

i. Perkembangan emosi Emosi sangat berperan dalam membantu mempercepat atau justru memperlambat proses pembelajaran. Emosi juga berperan dalam membantu proses pembelajaran tersebut menyenangkan atau bermakna.

j. Perkembangan sosial Perkembangan sosial peserta didik dapat diketahui/dilihat dari tingkatan kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang lain dan menjadi masyarakat di lingkungannya.

k. Perkembangan moral Dalam kehidupan bermasyarakat termasuk masyarakat di lingkungan sekolah pasti mengenal moralitas, bahkan moralitas ini dijadikan sumber/acuan untuk menilai suatu tindakan atau perilaku karena moralitas memiliki kriteria nilai (value) yang berimplikasi pada takaran kualitatif, seperti: baik-buruk, benarsalah, pantas tidak pantas, wajar-tidak wajar, layak-tidak layak, dan sejenisnya. 

 


Infografis pembelajaran jarak jauh